Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Adab dari Tukang Parkir

Oleh: Yusuf Efendi

Kisah ini bermula pada saat saya Memulai PKL pada hari Kamis,7 Maret 2018. Tempat PKL saya berada di seputaran Kampus Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon, tepatnya di jalan kebayakan-bingang, atau Kantor Camat Kebayakan.

Saat itu saya berniat ke warung makan untuk membeli minum, Saya berjalan pelan memandangi jalan di pinggiran kota Takengon yang amat Indah itu, warung  makan tersebut tidak jauh dari tempat saya PKL.

Hampir sampai di warung, ada mas-mas tukang parkir yang sedang ngobrol dengan temannya(mas tukang parkir duduk dikursi, temannya duduk si sepeda motor).

Entah kenapa saya tidak kepikiran sama sekali, saya lewat pas didepan tukang parkir itu dan tidak menyapa sama sekali.

Lalu tiba-tiba  tukang parkir itu teriak kepada saya “Woy wennn.... liwet  i arap ni jema tuwe gere ara sopan-sopan mu, akalmu kusi???(marah menggunakan bahasa daerah gayo)”, saya Cuma bisa menganggukkan kepala sambil bilang “Maaf pak”.

Di warung saya kepikiran terus sama kata-kata tukang parkir tadi, tapi Alhamdulillah, saya mempunyai ide dan ide itu saya coba ternyata hasilnya sangat membanggakan.

Saya balik dari warung dan sampai didepan tukang parkir tersebut saya bilang “Entah pak!!!” (Menyapa dengan gaya ajakan menggunakan bahasa gayo), dan ternyata eh ternyata tukang parkir itu merespon dengan baik,,, “Boh win Areh-Areh deh (sambil tertawa)".

Kata tersebut adalah kata yang diucapkan tukang parkir tersebut kepada saya. saya mulai berfikir, bahwa menyapa/memberi senyum kepada orang lain itu sangat indah dan sampai sekarang saya sama tukang parkir tersebut semakin akrab.

Cerita ini nyata dari kehidupan saya pribadi........!!!!