Kejutan Dari Kota Bangkok
Kejutan Dari Kota Bangkok
Oleh: Haruki Murakami
![]() |
Picture: Pixabay |
“Halo, ini 5721-1251?” Seorang wanita bertanya padaku.
“Ya, ini 5721-1251.”
“Maaf saya menelepon mendadak. Sebenarnya saya menelepon 5721-1252.”
“Oke,” kataku.
“Saya sudah menelponnya seharian dari pagi. Sudah lebih dari 30 kali saya mencobanya, namun mereka tak mengangkat. Hm, mereka mungkin dalam perjalanan atau yang semacam itu.”
“Dan?” Aku bertanya.
“Jadi saya berpikir, sebaiknya saya mencoba menelepon–yang saya kira tetangga disebelah mereka, 5721-1251.”
Dia berdeham. “Saya baru saja tiba dari kota bangkok tadi malam. Ini benar-benar mengagumkan, menakjubkan, suatu hal yang luat biasa terjadi di Bangkok. Suatu hal yang tak akan anda percayai. Saya berencana tinggal satu minggu, namun saya mempersingkatnya jadi tiga hari dan pulang lebih awal. Saya ingin membicarakan ini, jadi saya terus menelepon 1252. Saya tak bisa tidur jika tak membicarakannya dengan seseorang, tapi ini bukanlah sesuatu yang bisa saya bicarakan pada setiap orang. Jadi saya berpikir mungkin seseorang di nomor 1251 dapat mendengarkan saya…”
“Saya paham.”
“Tapi, anda tau, saya benar-benar berharap seorang gadis yang menjawab telepon. Akan jauh lebih mudah untuk membicarakannya dengan seorang gadis, anda tau?”
“Maaf,” kataku.
“Berapakah umur anda?”
“Saya baru saja 37 tahun sebulan yang lalu.”
“Ah, 37? Saya rasa seseorang yang lebih muda–mungkin lebih baik. Maaf tentang itu.”
“Tak masalah.”
“Maaf,” katanya. “Aku akan mencoba menelepon 5721-1253. Bye.”
Setelah semua cingcong itu, aku tak mendengar apapun yang terjadi di kota Bangkok.
(*)